Sumber : Tekno Tempo.co

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengumumkan bahwa akan menghadirkan teknologi jaringan 5G di Indonesia. Lalu bagaimanakah awal mulanya teknologi 5G ini tercipta?? Pada artikel kali ini, akan dibahas sejarah dan perkembangan jaringan 5G di Indonesia maupun di Dunia.

Sejarah Singkat 5G

5G merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan generasi kelima dari fase perkembangan teknologi jaringan seluler yang sebelumnya adalah 4G. teknologi jaringan 5G berkomunikasi menggunakan gelombang radio yang terbagi menjadi beberapa frekuensi yang penggunaan frekuensi tersebut diatur oleh Kominfo. 

Awal tahun 2000-an peneliti berpendapat bahwa 3G dan 4G dirasa tidak dapat mendukung teknologi komunikasi dimasa depan. Mulailah dirancang pengembangan jaringan 5G dengan koneksi jaringan yang lebih cepat. Pada tahun 2012, studi 5G telah dilakukan di beberapa negara seperti Jepang, Amerika, Korea Selatan, dan Inggris. Samsung dan Huawei memulai riset 5G dimulai sejak 2014. Hingga pada tahun 2017, 77 operator di 49 Negara menyatakan telah melakukan uji coba teknologi jaringan 5G.

Perkembangan 5G Di Dunia

Korea Selatan menjadi negara pertama di Dunia yang mengkomersilkan jaringan 5G pada tahun 2019 setelah pada tahun 2018 melakukan ujicoba pada olimpiade musim dingin 2018. Sejak saat itu, sekitar 34 negara telah menyediakan jaringan 5G yang tersedia secara terbatas dan akan semakin luas dikemudian hari. 

Diikuti dengan semakin berkembangnya teknologi jaringan 5G, beberapa produsen ponsel bersaing untuk membuat smartphone yang berteknologi 5G, seperti iPhone, Samsung, Xiaomi, Oppo, Huawei, dan lain sebagainya.

Perkembangan 5G Di Indonesia

Di Indonesia sendiri, uji coba jaringan 5G telah dilakukan dibeberapa segmen. Seperti yang diucapkan oleh Mentri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jhony Plate “Uji coba itu terkait pmembelajaran jarak jauh melalui interaksi holografik, operasi jarak jauh, internet of things (IoT) untuk kota pintar (smart city) dan kendaraan otonom saat Asian Games 2018,” ujar Johnny dalam acara International Virtual Conference: Indonesia 5G Roadmap and Digital Transformation.

Untuk jaringan 5G yang diperuntukan untuk seluler, Kominfo telah membuka lelang pada tahun 2020 untuk penggunaan frekuensi 2,3 GHz untuk keperluan jaringan 5G. seleksi penggunaan pita frekuensi 2,3 GHz pada rentang 2360-2390 MHz ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung transformasi digital sector ekonomi, sosial dan pemerintah.

Lelang yang dilakukan hanya dapat diikuti oleh penyelenggara telekomunikasi yang bergerak pada jaringan seluler. 

Namun pada bulan desember 2020 Kominfo membatalkan lelang frekuensi 2,3 GHz dengan alasan sebagai sebuah langkah kehati-hatian dan kecermatan dari Kementerian Kominfo guna menyelaraskan setiap bagian dari proses seleksi ini dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2015.

Sebelum akhirnya dibatalkan, Kominfo telah mengumumkan pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz yang dipergunakan untuk 5G yaitu Telkomsel, Smartfren, dan Tri Indonesia dengan dana penawaran dari ketiga perusahaan tersebut masing masing Rp. 114,867 Miliar.

Saat lelang Kembali dibuka pada bulan maret 2021 ada 4 operator seluler yang mendaftar sebagai peserta yaitu Telkomsel, XL Axiata, Tri Indonesia, dan Smartfren. Namun pada akhirnya hanya Telkomsel, XL Axiata, dan Smartfren yang menyerahkan dokumen permohonan seleksi untuk tiga blok kosong pada frekuensi 2,3 GHz sekaligus saling adu harga untuk di tiga blok frekuensi tersebut. 

Setelah melalui proses yang cukup alot Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) akhirnya mengumumkan pemenang lelang yaitu Telkomsel dan Smartfren. Berdasarkan keterangan resmi Kominfo, Telkomsel mendapatkan dua blok pita frekuensi (blok A dan C) dengan harga penawaran yang diajukan senilai Rp176,9 miliar per blok. Sementara Smartfren akan mengelola satu blok pita frekuensi (blok B) dengan besaran 10 MHz, setelah mengajukan penawaran senilai Rp176,5 miliar.

Berdasarkan ketentuan dalam dokumen seleksi, penggunaan pita frekuensi 2,3 GHz untuk keperluan penyelenggaraan jaringan bergerak seluler tahun 2021, serta mendorong akselerasi penggelaran infrantruktur TIK dengan teknologi jaringan 5G.

Smartphone pada saat ini menjadi salah satu barang wajib yang dimiliki oleh setiap orang, menjalankan aplikasi android pada windows tentu saja menjadi harapan bagi Sebagian orang. 

Sebenarnya kita dapat menjalankan aplikasi android pada windows 10 dengan menggunakan bantuan emulator seperti Bluestacks, Memu, LeapDroid, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana cara menggunakan aplikasi Android di Windows tanpa menggunakan aplikasi Emulator?? 

Caranya adalah dengan mengistall aplikasi android dari Windows 11 yang akan rilis pada bulan Agustus nanti. Windows 11 merupakan Sistem Operasi baru dari Microsoft yang merupakan pembaharuan dari Windows 10. Pada Windows 11 pengguna akan mendapatkan berbagai macam pembaharuan seperti tampilan UI yang lebih segar, berbagai macam widget, kemampuan menjalankan aplikasi Android tanpa menggunakan emulator.

Cara Mengunduh Aplikasi Android di Windows 11

Aplikasi android bisa diunduh melalui Amazon Appstore, karena Windows 11 untuk saat ini hanya dapat menginstall aplikasi android seperti TikTok menggunakan Amazon Appstore yang telah terintegrasi dengan Microsoft Store. 

Aplikasi yang berjalan akan mirip dengan aplikasi yang ada pada smartphone, dengan artian tampilannya akan mengikuti ukuran layar smartphone. Pengguna dapat menyematkan aplikasi pada taskbar untuk memudahkan akses ke aplikasi.

Namun terdapat beberapa aplikasi tidak dapat ditemukan melalui Amazon Appstore, seperti beberapa aplikasi besutan Google, Slack, Bitwarden, Lastpass, 1Password, Dashlane, Pocket, Feedly, dan Swiftkey. Selain itu aplikasi Snapchat serta Apple Music versi Android tidak dapat ditemukan pada Amazon Appstore.

Kemampuan Windows 11

Windows 11 memiliki kemampuan untuk menjalankan aplikasi tanpa menggunakan emulator karena didukung oleh sistem kompiler “Intel Bridge” yang membantu aplikasi android agar dapat berjalan pada sistem x86. Meskipun menggunakan teknologi kompiler dari Intel, pengguna chipset AMD tetap dapat menggunakannya dikarenakan Intel Bridge mendukung semua platform x86.

Kesimpulan

Windows 11 kini dapat mengunduh dan menginstall aplikasi android tanpa perlu menggunakan tambahan aplikasi Emulator seperti aplikasi Bluestacs, Memu, dan lain sebagainya. Kemampuan ini didukung dengan teknologi terbaru pada Windows 11 yaitu Intel Bridge yang dapat membantu aplikasi android berjalan pada sistem yang berbasis x86 (varian prosesor yang berjalan pada PC atau laptop). Cara mengunduh aplikasinya adalah dengan menggunakan Amazon Appstore yang saat ini telah terintegrasi dengan Microsoft Store. Contoh aplikasi yang dapat diinstall adalah TikTok, Yahoo, hingga aplikasi transportasi Grab atau Gojek.

Kehadiran panel kontrol mampu melakukan tugas administrasi sistem Linux, seperti menginstal, mengkonfigurasi, memperbarui paket perangkat lunak, dan mengaktifkan aplikasi di website. cPanel merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi panel web hosting paling popular namun cPanel merupakan aplikasi berbayar

Sebelumnya alangkah baiknya kita ketahui Kenapa harus menggunakan alternatif dari cPanel? 

Panel web hosting biasanya disediakan oleh penyedia hosting, terutama Ketika menggunakan share hosting yang dikelola oleh penyedia hosting, biasanya yang disediakan oleh penyedia hosting adalah panel web hosting cPanel. Sedangkan untuk pengguna VPS (Virtual Private Server) yang sifatnya unmanaged atau dikelola sendiri tidak diberikan cPanel oleh pengelola hosting, atau cPanel dalam paket yang terpisah dengan harga yang berbeda.

Lalu apakah ada alternatif dari cPanel yang memiliki fitur yang lengkap, mudah digunakan dan juga gratis? Jawabannya ada. Pada artikel ini kami akan memberitahu kamu alternatif cPanel atau web hosting control panel gratis seperti cPanel untuk mengelola server dengan mudah, Berikut daftarnya.

Webmin adalah aplikasi berbasis web yang digunakan untuk tools system administration pada Unix / Linux. Panel ini terkenal dengan fleksibilitasnya. Mendukung berbagai sistem operasi berbasis UNIX dan baru-baru ini mendukung untuk sistem operasi Windows. Dengan menggunakan webmin kamu bisa dengan mudah menambah user account, setting webserver , DNS , file Sharing dan lain-lain hanya dengan melalui sebuah web browser. 

2.                  Centos Web Panel (CWP)

CentOS-WebPanel adalah VPS control panel gratis untuk hosting dan open source. Panel ini mendukung pada sistem operasi CentOS/RHEL 6.x dan CloudLinux. Panel ini membuat sederhana proses pengelolaan situs web dengan berbagai fitur dengan panel modern yang penuh kontrol. Beberapa fitur yang terdapat pada CWP yaitu Web Server (Apache, Nginx), DNS (FreeDNS, Add, Edit, Remove DNS Zone, Easy DNS Zone Manage), Email (Postfix, Dovecot, Mailboxes, Forwarders, AntiSpam & AntiVirus), Security (CSF Firewall, CageFS, SSL Certificates, ModSec & OWASP Rules), dan lain sebagainya.

3.                  ISPConfig

   

Panel ini menggunakan lisensi BSD dapat mengimplementasikan web-based interface yang memungkinkan mengelola beberapa fungsi VPS. ISPConfig cukup populer digunakan, mereka juga menyediakan layanan support untuk pengguna enterprise. Proyek ini mengklaim sudah mencapai 40 ribu unggahan setiap bulannya. Terdapat multi-server, dukungan IPv6, dan virtualisasi (OpenVZ) yang mana ini cukup ideal untuk ISPs atau berbagai macam lingkungan sistem perusahaan. Dapat menjalankan beberapa Sistem operasi seperti (Ubuntu, CentOS,Fedora, Debian, OpenSuSE), lalu Manajemen DNS (BIND, MyDNS, PowerDNS), Manajemen Email (IMAP, POP3, IMAPS, POP3S,SMTP), dan lain sebagainya.

4.                  aaPanel

   

aaPanel adalah suatu kontrol panel layanan web host yang berbasis Linux. Untuk insatalasi aaPanel menggunakan minimalnya RAM 512MB, Space hard disk diatas 100MB dan minimal CentOS 7.1. aaPanel merupakan salah satu control panel yang selalu update. Fitur yang dimiliki aaPanel server seperti LEMP, LAMP, OpenLiteSpeed (OLS), Node.js. dan lain sebagainya.

5.                  VestaCP

 

Control panel ini mendukung beberapa sistem operasi Linux dengan menggunakan web server Nginx dan Apache. Fitur dari VestaCP antara lain Web Server, DNS server, Database Server, Mail Server, FTP Server, dll.

Panel ini dapat berjalan cepat hanya dengan spesifikasi minimal menggunakan 512 RAM dan penyimpanan sebesar 20Gb.

Itu dia 5 alternatif cPanel yang gratis dan memiliki fitur yang tidak kalah lengkap. Apabila kamu memiliki referensi yang lain, silahkan cantumkan dikolom komentar.